Java Boyz - BANDUNG, Kasus yang dialami Tina Gustina, remaja asal Kabupaten Sumedang yang mengeluarkan benda seperti berlian dari matanya, merupakan kasus ketiga di dunia.
Ketua Komite Medik RSM Cicendo, Hikmat Wangsaatmaja, sebelum menerima Tina dari RSUD Sumedang, pihaknya sudah menghimpun referensi kasus yang mungkin mirip dengan Tina.
“Kami sudah cari referensi ilmiah yang isunya bahwa ada batu pada mata dan Tina ini yang ketiga,” ungkap Hikmat.
Kasus pertama benda padat keluar dari mata atau dalam istilah medis disebut crystal tear kali pertama dialami seorang gadis asal Lebanon pada 1996.
Gadis bernama Hasnah Mohammed mengaku matanya bisa mengeluarkan batu kristal bening. Namun, akhirnya Hasnah mengklarifikasi bahwa benda yang keluar dari matanya hasil rekayasa.
Kasus kedua terjadi di Boston, Amerika Serikat, pada 2012. Jodie Smith mengaku mengeluarkan air mata benda padat bening.
“Dikatakan oleh praktisi medis bahwa Jodie menderita cytinosis, yaitu penyakit penumpukan asam amino cysteine,” jelas Hikmat.
Kasus Tina di posisi ketiga. Hingga kini, kasus yang dialami Tina masih penuh tanda tanya bagi tiomdokter RSM Cicendo. Dari pemeriksaan awal, mata Tina sehat tidak ada kelainan. Begitu juga fisiknya.
“Bagi kami, ini kunjungan pasien pertama (terkait dugaan crystal tear). Yang ketiga ini dari Sumedang, pertama Lebanon, dan kedua dari UK,” ucap Hikmat.
Hikmat mengaku belum bisa menyimpulkan apakah Tina mengalami cystinosis seperti Jodie atau justru seperti Hasnah.
Cystinosis merupakan penyakit genetik akibat mutasi dari gen kromosom 17p13. Terdapat gangguan transfor cystine dari lisosom ke sitoplasma yang menyebabkan pembentukan crystal cystine di beberapa sel tubuh.
“Sehingga terjadi penumpukan kristal cystine yang memiliki ukuran sangat kecil (nanomol),” terang Hikmat.
Untuk kasus Tina, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk meneliti benda seperti berlian yang keluar dari mata remaja berusia 17 tahun itu.
0 komentar:
Posting Komentar